Sabtu, 29 Januari 2011

PERJALANAN SANG GURU BESAR 3

        *SANG GURU BESAR EYANG DJUGO*


2.DI JALA SUTRA :
Sudah lama sang wiku berdiam di desa djugo,pada suatu pagi ada seseorang yang melihat rumah padepokannya kosong,sang resi tidak ada di tempatnya,ia menanya tidak ada yang tahu kemana sang guru ini pergi,lalu ia menunggunya dari sore hingga ke esokkannya sang guru tetap saja tak kunjung pulang,maka keadaan di sana menjadi gempar,orang-orang sama bingung harus mencari kemana,laksana kawanan pitik yang tinggal induknya.
Dengan segera orang-orang itu berbondong-bondong memberi kabar berita kepada  kanjeng bupati blitar,ia pun binggung dan kaget harus mencari kemana sang guru perginya,lalu ia memerintahkan semua perangkat desa seluruhnya turut membantu mencari sang guru besar,jikalau berjumpa supaya di mohon pulang ke padepokannya atau setidak-tidaknya perangkat desa yang menjumpainya lekas memberi kabar kepada kanjeng bupati.
Tidak lama kemudian pamongpraja daerah Lodoyo memberi laporan,bahwa panembahan djugo terlihat di jalasutra,yaitu pesisir pantai di tepi laut kidul yang pemandangannya begitu indah,akan tetapi jarang orang yang mau datang ke tempat itu,menurut kepercayaan warga desa setempat di situ adalah pusat kedudukan bala tentaranya NI GEDE ROKIDUL bagian darat,yang sudah pasti tempat itu angker dan gawatnya keliwat-liwat.
Segera kanjeng bupati memerintahkan bawahannya yang bernyali besar dan berani menerobos hutan rungkut yang penuh rotan dan duri,melewati rawa-rawa yang becek dan penuh gelagah alang-alang,lalu ramai-ramai ia pergi ke jalasutra dengan perbekalan yang cukup dan persenjataan lengkap untuk melindungi dari binatang buas,karena di hutan itu banyak sekali binatang buas,terutama jika banteng datang bisa beribu-ribu ekor dan berlarian membabi buta,tidak perduli siapa yang di hadapannya.
Sekian banyak rintangan yang mereka lalui,akhirnya mereka menemukan sang resi yang sedang duduk termenung seorang diri di atas batu karang,matanya memandang kearah barat daya,di mana terlihat sebuah pulau kecil dan tanahnya yang berbukit tinggi menjulang di tengah laut,nama bukit itu di beri nama oleh penduduk setempat gunung Jengger.Bukit terdiri dari batuan karang,memang terlihat indah jikalau di pandang dari ke jauhan,akan tetapi bukit itu banyak menyimpan misteri dan cerita yang memilukan hati, keberadaan pulau itu  yang membuat indah karena di antara lautan yang membentang dan langit yang biru nan suci,tapi berdiri di tengah kesunyian yang tak terbatas.
Ki Ageng Djugo memandangi bukit sambil duduk di atas karang,tanpa sadar  sampai berlinang air mata,seakan-akan beliau mengetahui cerita kepiluan bukit itu,meski pun deburan ombak laut selatan terkenal besar dan tinggi, akan tetapi tidak memecahkan lamunan sang penembahan,seolah-olah beliau larut kedalam mimpi,seakan terhipnotis dengan suara gumuruhnya ombak tersebut.
Ketika orang-orang suruhan kanjeng bupati sampai dan berkerumun di dekatnya,barulah sang panembahan tersadar dalam lamunannya dan beliau menoleh kearah mereka dan membalikkan badannya,lalu salah satu seorang dari mereka maju menghadap sang wiku dengan berjalan jongkok dan memberitahu jikalau ia di perintah oleh kanjeng bupati,ia berkata;"Sungeng rawuh panembahan..saya di perintah oleh kanjeng bupati untuk menjemput panembahan untuk pulang ke djugo,karena di padepokan banyak sekali orang yang menunggu panembahan untuk meminta obat,karena banyak dari mereka tempat tinggalnya yang jauh..?Jika berkenan panembahan lekas pulang bersama kami" ucapnya dengan penuh rasa hormat.
Mendengar ucapan utusannya kanjeng bupati,lalu beliau berkata; "Kalian semua pulanglah lebih dulu,aku akan menyusul belakangan" ucap sang panembahan memerintah mereka semua,lalu beliau membalikkan badannya lagi menghadap bukit yang berada di tengah laut tersebut,dan mereka saling berpandangan dengan yang lainnya,karena mereka tidak bisa membawa sang wiku pulang bersama mereka,harus kasih jawaban apa nanti ke kanjeng bupati dan mereka tidak berani membantah panembahan.Dengan perasaan kebingungan mereka pulang meninggalkan panembahan yang terus duduk diam di batu karang tersebut seorang diri.
Maka terjadilah sebuah keanehan yang membuat mereka terheran-heran, sesampainya mereka di desa djugo,ternyata sang panembahan sudah berada di dalam rumah padepokannya yang sedang di kerumuni orang-orang yang memohon obat dan keberkahan dari sang panembahan.
Menurut cerita orang-orang tua yang berada di Binangun,Gondangtapen, Sidodadi dan tempat lain-lainnya.Di bawah gunung KENDENG dan di sepanjang pesisirnya laut selatan,ternyata di atasnya gunung jengger terdapat sebuah makam cina kuno,kuburan dari seorang putri cina (di pragrap akhir di bahas) kalau kesepuhan setempat tidak ada yang tahu riwayat putri cina tersebut.
Di sini awal cerita suatu legenda JALASUTRA,oleh penduduk setempat menjadi dongeng yang biasa di ceritakan di waktu malam dengan diiringi MEMPETIL RINDING sebuah alat tabuhan yang di sukai anak-anak gadis desa setempat di jaman dahulu.
Pada zaman dahulu ada salah seorang putranya raja jenggala yang bernama Raden Pandji pudjalaksana,seorang pangerang yang halus budi pekertinya, rupanya ganteng,bicaranya lemah lembut dan ia pun tidak belajar peperangan ataupun seni beladiri,tidak seperti saudara-saudaranya lain atau prajurit-prajurit ayahandanya yang suka dengan peperangan dan kekerasan.Tiap hari ke sukaannya raden pandji ialah menekung muja semedi (meditasi di tempat sunyi) berdoa supaya dunia menjadi aman dan bahagia.
Pada suatu hari raden pandji di ajak saudara-saudaranya berburu ke dalam hutan,tetapi ia tidak mau membawa senjata apapun,beda dengan saudaranya yang membawa komplit persenjataan buruan,ketika sauradaranya sedang membidik binatang buruan,raden pandji malah sedang asik memandang daun-daun pohon yang tertiup angin dan melambai-lambai seakan mengajaknya pergi dari hutan tersebut.
Akhrinya mereka terpisah,karena saudaranya sedang mengejar hasil buruan, raden pandji malah ke semsem dengan suasana di dalam hutan yang damai riuh suara burung yang berkicau sangat indah membuat terus berjalan lain arah dengan saudaranya,semakin lama semakin jauh ia memasuki hutan.Hari semakin senja saudaranya pun jalan ke istana tanpa menyadari raden pandji tertinggal di hutan itu,dan raden pandji pun menyadari kalau ia itu sudah kesasar di dalam hutan,karena ia sudah terbiasa menekung muja semedi,maka ia tidak takut walaupun tersesat di hutan sendirian,beliau pun terus berjalan mengikuti jalan setapak di dalam hutan,dan akhirnya sampailah ia di pesisir pantai dan tidak ada seorang pun disitu,kecuali deburan ombak dan suara angin yang menderu,tapi tak tampak pun rasa kekhawatiran di mukanya walaupun matahari mulai terbenam di ufuk barat,ia terus melanjutkan perjalanannya melalui pesisir pantai yang mulai gelap,sesampainya ia di kaki gunung jengger,mendadak raden pandji mendengar suara tangis perempuan di atas bukit itu,seketika ia mencari tahu dan berenang menuju ke bukit itu, walaupun bukit itu di penuhi batu karang,sesampainya di atas karang beliau melihat seorang gadis remaja putri,parasnya cantik,rambutnya hitam,kulitnya kuning,matanya sipit handamar kanginan sedang menangis ketakutan karena hendak turun tapi tidak berani,tanpa berpikir yang aneh-aneh lagi raden pandji membantu putri dara itu turun dari bukit karang itu,karena mana mungkin seorang dara sendirian di atas bukit terus cantik lagi,kalau bukan dari bangsa siluman pasti dari bangsa jin,tapi raden pandji tidak berpikir demikian,yang paling utama adalah menolongnya dari tepi laut ke pasir yang kering.
Setelah hilang rasa takut dari seorang dara itu,raden pandji menanyakan; "Gadis siapakah namamu dan berasal dari mana kamu?...dan kenapa bisa diatas karang yang tinggi itu?"Ucapnya sambil menenangkan putri dara itu.Dara itu pun menjawab pertanyaan raden pandji; "Namaku Ong hwa,,aku adalah putri seorang raja cina yang di cengkram oleh burung garuda raksasa dari gunung siam,hingga aku di lepaskan di atas batu karang ini"ucapnya sambil ambil nafas dalam-dalam,ternyata gurung garuda raksasa itu mau membalas dendam dengan ayahandanya putri itu,karena banyak rakyat burung garuda itu di binasakan oleh ayahnya putri tersebut,makanya putri raja di bawa pergi dari cina dan di lepaskan di atas gunung jengger,supaya di lahap oleh iblis dedemit rakyatnya NI GEDE ROKIDUL.Setelah nafasnya sudah kembali tenang putri itu berkata;"Sebagai tanda terima kasihku kepada taruna,maka aku pasrahkan semua jiwa ragaku kepadamu taruna"Ucapnya terbata-bata dengan logat cina dan belum mengetahui nama sang pangeran ini.Lalu raden pandji pun merasa bingung,karena beliau sudah berjanji kepada dewata,bahwa ia melakukan Brahmacarya,yaitu tidak akan menikah selama hidupnya,dan beliau menolong dara itu pun dengan hati yang ikhlas tanpa pamrih,lalu raden pandji pun menjelaskan kepada putri itu;"putri..bukannya aku tidak bisa menerima atas tawaranmu,akan tetapi aku sudah berjanji kepada dewata bahwa aku tidak menikah seumur hidupku? lebih kamu dan aku menjadi saudara saja supaya hubungan kita semakin dekat tanpa perlu ada yang tersakiti? lebih sekarang ikut saya ke kerajaan jenggala di mana tempat saya tinggal"Ucap raden pandji meyakinkan dara itu,setelah mendengar penolakkan yang halus dari sang rader,dara itu pun merasa sedih dan malu,lalu dara itu berkata;"Aku tidak akan ikut denganmu ke kerajaan jenggala?..jika kau tidak mau menjadi pasanganku,lebih baik aku mati daripada hidup di dalam istana ayahanda yang bukan siapa-siapa aku,apalagi cuma sekedar saudara yang bukan dari negeri taruna?"Ucapnya sambil terisak-isak sedih,Dan raden pandji pun semakin kebingungan dan mencoba mencari akal bagaimana supaya ia tidak melanggar janji kepada dewata dan dara ini pun tidak memutuskan bunuh diri ke dalam laut yang ombaknya semakin lama semakin menderu kencang,beliau menemukan caranya dan berkata kepada dara itu;"Baiklah jikalau putri tidak mau ikut dengan aku ke jenggala,dan aku akan bersama kamu di gunung jengger ini" Ucapnya menenangkan dara itu,supaya dara itu tidak kecewa.
Akhirnya raden pandji dan putri cina yang Ong hwa itu pun tinggal di gunung jengger,ia mendirikan sebuah gubuk di tepi hutan dekat pesisir laut,untuk menjauhi hal-hal yang senggama,maka ia buat gubuk itu dua kamar,satu untuk sang putri dan satu lagi untuk raden.Hari berganti hari,bulan berganti tahun mereka jalani hidup berdua tanpa ada persetubuhan layaknya suami istri, meski pun mereka berdua sudah jatuh cinta,tetapi terhalang dengan janji satria yang wataknya tidak akan berubah meski sengsara ataupun mati,maka kasih cintanya tidak berwujud,sama-sama rindu dalam penderitaan.
Untuk melupakan duka melipur hati,kedua pasangan ini sering terlihat menjala ikan jikalau ombak tidak besar,jala yang di pakainya adalah JALA SUTRA, dan bila jala itu setelah di gunakan,sering di jemur di atas pohon beringin,bila di lihat dari kejauhan terlihat seperti berkilau-kilau,bila tersorot sinar matahari.Bertahun-tahun kedua taruna ini berhubungan yang aneh,akibat tinggal di pesisir pantai mereka berdua pun makan seada-adanya,sampai putri itu sakit dan menghembuskan nafasnya,dalam keadaan yang sekarat putri itu berpesan kepada raden pandji ia berkata dengan terbata-bata;"Raden aku akan terus mencintaimu walaupun aku meninggalkanmu sendiri di sini,aku akan menitis kembali ke daerah mataram,dan akan menjadi lelaki,dan akan mengikuti raden sampai akhir hayatku lagi"Ucapnya sambil menghembus nafas akhirnya.
Agar kecintaannya terus ada kepada sang putri,maka raden memakamkannya di gunung jengger,dan akan selalu mengingat kemesraannya tanpa senggama, sementara raden pandji tidak lekas meninggalkan gunung jengger,hanya selalu selalu termenung dan matanya termemandang ke gunung jengger,karena jiwanya sudah separuh hilang, bersama kekasihnya yang telah pergi meninggalkan dunia ini,terlintas mengenang semasa hidupnya yang di liputi rasa rindu asmara,tapi hanya dengan saling pandang-pandangan saja,penderitaan cinta suci yang di halangi tembok crystal yang sangat tebal dan kokoh,untuk memegang tangannya pun sulit,sekarang sang puja hati sudah menutup mata menyesal pun tiada arti, tinggal raden pandji hidup dalam kehidupan yang kosong dan sunyi,akhirnya ia pun meninggalkan pantai jala sutra dan tidak kembali ke jenggala,entah dimana rimbanya sekarang.
Dan pohon beringin yang di buat untuk menjemur jala sutra tersebut akhirnya di hancurkan oleh jepang,karena untuk pembuataan benteng pertahanan.
Ada ketertalian apa antara sang guru besar dengan putri cina tersebut? kenapa beliau memandang gunung jengger itu dengan menitikkan air mata?

Begini ceritanya;Sewaktu terjadi pembantaian besar-besaran anak perempuan yang berada di cina,jendral chung phing meminta bantuan sahabatnya jendral Thian djin untuk membawa adiknya itu ke tempat yang aman,karena beliau tidak mau adiknya itu menjadi korban kebiadaban rajanya untuk membunuh anak perempuan ataupun sudah remaja,dengan kesaktiannya jendral thian djin,ia pun merubah wujud menjadi seekor burung raksasa dan mencengkram adiknya dengan cakarnya sampai ke tanah jawa.Setelah pembantaian itu reda sang guru besar pun mencarinya ke tanah jawa bersama laksamana Cheng he Maka daripada itu beliau mencari kabarnya dari satu desa ke desa lainnya sampai menetap di desa djugo,terdengar kabar bahwa adiknya sudah meninggal dan di makamkan di gunung jengger,maka sang guru duduk memandangi gunung jengger bukan sebagai raden pandji,terdengar kabar yang tersiar bahwa adiknya hidup bersama tanpa ada persenggamaan dengan raden pandji,sang guru pun sekalian mencarinya,karena raden pandji mempunyai budi pekerti yang sangat luhur,dan sampai itu pun sang panembahan tidak pernah mendengar kabarnya raden pandji,beliau selalu menunggu di desa djugo sampai raden pandji menemui beliau.
Ceritanya lanjut ke segmen; Imam sudjono

Minggu, 23 Januari 2011

PERJALANAN SANG GURU BESAR 2

3.KI GEMPLO :
Kejadian ini di Caruban daerah Madiun,Pada suatu hari,ada seseorang yang menunggangi kuda besar berbulu lebat,celananya panjang,bajunya cara mataram,hingga nampak angker dan gagah.
Karena terlalu cepat memacu kuda,tiba-tiba kuda itu terjungkal ke tanah akibat terserimpat sebuah keranjang sampah kotoran yang di lempar ke tengah jalan.
laksana pendekar si penunggang kuda meloncat dari pelananya karna kudanya tersungkur ke tanah,lelaki itu lantas membantu kuda untuk berdiri kembali,dengan raut muka yang ke bingungan,ia menoleh kesana kemari,seperti seorang lagi bertanya-tanya mengapa banyak sekali sampah dan kotoran yang di buang semua-maunya saja,hingga keadaan di situ menjadi musam dan kotor.
Dengan suara yang lantang dan keras hingga orang-orang yang dari kejauhan pun terdengar oleh suaranya,lelaki itu berteriak "Saudara-saudara,jangalah membuangi sampah dan kotoran semau-maunya,bersihkanlah kampung halamanmu,karna tidak lama lagi akan ada malapetaka penyakit menular,yang akan membawa kesengsaraan bagi semuanya"Setelah meneriaki warga kampung,lantas lelaki itu melanjutkan perjalananya menuju kesebelah timur.
Rupanya penduduk kampung caruban tidak menghiraukan peringatan lelaki tersebut,tidak berselang lama dan mungkin tapak kaki kuda itu pun belum terhapus,wabah penyakit pun datang dengan membabi buta dengan dahsyatnya wadah itu merenggut penduduk caruban,sampai ada yang mengatakan;sakit sore,pagi meninggal-sakit pagi,sore meninggal.
Penduduk kampung pun di selimut rasa ketakutan yang sangat dalam,takut orang yang terkasihnya meninggal sangat mengenaskan karna wabah penyakit tersebut,Desa caruban menjadi sunyi,isak tangis terdengar di setiap rumah karna terlalu banyak yang meninggal setiap harinya.Terlarut dalam kesedihan dan ketakutan,tiba-tiba datang seseorang tua ke desa tersebut ia mengunakan tudung topi (caping) yang biasa di gunakan tukang angon bebek,membawa tongkat dan berjalan dengan perlahan-lahan,sampai-sampai bunyi tongkatnya pun terdengar jika menyentuh tanah keras yang di laluinya.
Ketika orang tua itu sedang berjalan dan melalui sebuah rumah seorang perempuan,terdengar samar-samar antara rintihan dan tangisan dari dalam rumah itu,lalu orang tua itu menghampiri rumah tersebut,kakinya melangkah perlahan menuju rumah dan seraya menanyakan ada kejadian apa yang membuat perempuan itu bersedih,lantas perempuan tersebut memberitahukan bahwa suaminya telah meninggal karna terserang wabah penyakit,sebelum meninggal suaminya sering mengeluh perutnya sakit dan muntah-muntah,dan anaknya yang paling besar pun sama penyakitnya sampai akhirnya mereka meninggal semuanya,sekarang anaknya yang paling kecil mulai tertular tinggal menunggu ajalnya saja,makanya perempuan itu menangis dan merintih karna ia tidak akan hidup lagi jikalau di tinggalkan mereka semua orang-orang yang tercinta.
Lalu orang tua itu meminta air satu gayung,sesudah di tiup tiga kali lalu air itu di minumkan dan di oles-oleskan kekepala anak yang sakit tersebut,lantas tidak berapa lama anak itu langsung sembuh seperti sedia kala,bisa bicara dan dapat duduk kembali.
Setelah dari rumah perempuan tersebut lalu orang tua itu menyambangi rumah-rumah yang lain yang juga tertimpa musibah tersebut,lalu di obatinya.
Hingga lambat laun warga desa tersebut sudah banyak sanak saudara yang tersembuhkan oleh orang tua itu.
Sebentar saja seluruh Caruban menjadi gempar atas kedatangan orang tua sakti yang welas asih,ucapan syukur dan terima kasih yang tiada kesudahan,banyak warga yang meminta dan memohon supaya orang tua itu berkenan menginap di rumahnya saja,tetapi orang tua itu menolak dengan nada yang penuh welas asih,ia lebih suka tidur di dalam gubug di tengah sawah keesokkannya beliau datang lagi mengidar ke seluruh kampung untuk melanjutkan DANAHUSADAnya,sehingga yang menderita menjadi sembuh dan hawa udara tersebut kembali bersih dan sehat kembali.
Warga penduduk caruban ingin mengetahui siapa gerangan nama orang tua sakti itu,maka salah satu warga memberanikan diri mempertanyakan nama beliau; "Siapa sebenarnya namanya kyai dan darimana datangnya kyai?" Dengan rupa yang bijaksana sang guru besar,di selingi senyuman yang sejuk beliau menjawab pertanyaan orang tersebut;
"Namaku KI GEMPLO,datang dari tempatmu dan akan pergi ke tempatmu" demikian jawabannya,seperti acuh tak acuh,maka orang-orang yang bisa berpikir saling menanya dalam hatinya; Apakah betul namanya orang tua itu KI GEMPLO?"karna waktu menjawab itu,rupanya seperti yang tidak ada minat untuk menjawabnya.
Tetapi ada orang yang masih mengingatnya,rupa orang tua sakti itu ada mirip dengan si penunggang kuda yang dulu pernah menasehati supaya warga desa caruban membersihkan kampung halamannya.Tanda-tandanya yang nyata ialah daun telinga yang besar,tidak ada yang memiliki lagi,orang yang memiliki telinga sedemikian besarnya.
Sesudah caruban bersih dari wabah penyakit dan warga desa terbebas dari rasa ketakutan,maka Ki gemplo pun menghilang dan pergi kearah timur,tak ada orang lain yang mengetahui ia akan pergi kemana.Hanya lewat beberapa bulan kemudian,di waktu tengah malam warga desa ada yang mendengar suara kaki kuda yang berjalan dari timur mengarah ke barat,dan sesudah itu tidak terdengar lagi kabar Ki gemplo,lambat laun warga desa pun sudah melupakan perjalanan sang guru besar.
4.KI JENGGOT :
Setiap pagi hari kampung ini sudah ramai dengan orang yang berlalu lalang,karena mereka kebanyakkan adalah kuli-kuli yang hendak pergi ke tempat pekerjaannya,membuat bendungan di kali kedungkandang dan kali Mojo di daerah MALANG.
Diantara sekian banyak orang yang sering berlalu lalang,ada seseorang yang suka memerhatikan,nampak seorang tua berjenggot panjang,tapi ia tidak turut bekerja dengan yang lainnya,hanya sesekali berjumpa di tengah jalan, sewaktu di tempat pekerjaan,sebanyak orang di tempat itu tiada satu pun yang menghiraukannya,karena mereka mengerjakan tugasnya masing-masing.
Pada suatu ketika,dimana kuli-kuli sedang beristirahat di tengah hari dan mereka duduk berkelompk-kelompok,dari mereka banyak yang menyempatkan diri melepaskan lelah dengan bercanda-canda,ada yang mengobrol dengan serius,ada juga yang tertidur di bawah pohon.Tetapi di antara mereka ada yang menyapa Ki jenggot,karena orang yang menyapa tadi teringat dengan orang tua itu,beliau sering mendekati jikalau ada orang yang sedang mengcakul tanah,satu waktu beliau mengambil tanah tersebut dan memerhatikannya dengan seksama,banyak orang yang bingung melihat tingkah orang tua itu.Maka sewaktu dalam istirahatnya orang yang menyapa itu iseng-iseng menanyakan kepada beliau;"Pak jenggot,,,sering wara-wiri disini,sebetulnya sedang mencari apa?" dengan muka penuh kebingungan kuli itu "Saya hendak mencari tempat yang baik...nak"jawab ki jenggot yang sedang asik memerhatikan tanah paculan,entah itu nama yang sebenarnya atau bukan,tapi anehnya beliau tidak keberatan di panggil dengan sebutan Ki jenggot,mungkin beliau menganggap jenggot panjang sampai sedada.
Lalu teman di sebelahnya nyeletuk sekenanya saja"kalau mau tempat yang baik itu di pasar ki....?..karena di pasar banyak makanan enak-enak..hhahahhaha"Ki jenggot hanya tersenyum,kemudian berkata"Betul apa yang kamu katakan nak..di pasar itu adalah tempat baik,sumbernya kesenangan dan kenikmatan dunia,tapi bagi saya tidak cocok lagi,karena saya sudah tua dan gigiku pun sudah ompong".sambil tertawa berbarengan dengan kuli-kuli yang lain.
Karena keasikkan dengan candaan itu,lalu ada salah satu kuli yang nyeletuk dengan kurang ajarnya,bicara seenak perutnya saja tidak bisa membedakan ia berbicara dengan orang tua"Ki jenggot...tempat yang baik buat orang tua yaitu kuburan...."sambil menertawakan orang tua itu.Mungkin kalau orang tua biasa mendengar ngomongan seperti itu bakal marah,tetapi ki jenggot tidak nampak sedikit pun kemarahan di rupanya,hanya menjawab dengan suara menasehati dengan bijak"Betul sekali ucapanmu nak?..walaupun engkau mengucapkan tanpa sengaja,,Orang hidup perlu mendapatkan tempat yang baik begitupun orang yang mati memerlukan tempat yang baik pula,karena hidup ini hanya sementara,tetapi mati adalah pulang yang lama...ya lama sekali,hingga di rasakan tidak akan kembali lagi...".dengan nada suara yang sendu,sampai-sampai kuli yang ucapannya kurang ajar itu seperti di sadarkan sanubarinya kalau ucapannya itu menyakitkan perasaannya,awalnya yang bercanda-canda mendadak semua kuli-kuli di tempat itu seperti di paku hatinya dengan ajaran sang guru besar,walaupun tidak ada yang mengerti jelas dengan maksud ngomonga itu.
Setelah itu Ki jenggot pergi kearah barat,tidak ada yang tahu beliau pergi kemana,karena tidak ada orang yang melihatnya lagi.
Beberapa orang tua sama menduga-duga,apakah beliau itu Ki pelet atau ki badjul?ataukah orang tua itu juga ki gemplo?tentang ini tidak ada yang bisa menerangkannya.
Kemudian tidak berapa lama setelah pengerjaan dam itu hampir rampung dan mengalami jebol,tiba-tiba orang tua aneh itu muncul lagi,,,entah darimana datangnya ketika orang sedang bingung dan putus asa karena hasil pengerjaannya yang gagal pembuatan dam bendungan desa wonosari jebol.
Tatkala kanjeng bupati malang sedang memeriksa bendungan,Ki jenggot yang waktu itu berpakaian baju jubah (gamis)dengan ikat pinggang tali lawe,beliau memberi petunjuk kepada kanjeng bupati malang bahwa dam tidak akan beres dan akan terus ambruk,karena manusia sudah lupa minta izin dengan yang berbadan halus yang bersemayam di dekat dam situ. Beliau menerangkan bahwa di bawah pohon beringin tua yang di pinggir sungai,ada sebuah makam keramat yang telah terlantar,maka makam itu telah tertutup akar dan sulur pohon hingga batu tenggernya pun tidak tampak.
Seyogyanya orang harus membuat sedekah selametan di tempat itu,dengan potong kambing kendit,"do'anya kabul selamet sajennya wedang jembawuk lan arang-arang kambang yen juwadah pasar selengkapnya."  Sebelumnya selametan harus jangan lupa menabuh gamelan dengan gending kebogiro,kemudian sesudah selametanpun gending itu di tabuh sekali lagi.
Lalu nasehat orang tua berjubah itu pun di turuti oleh kanjeng bupati,maka betul saja sesudah selametan dam wonosari tidak lagi mengalami jebol atau ambruk berdiri kokoh hingga kini.
5.KI NGALIMAN :
Di desa Ngadimulia bawah kabupaten kepanjen,hidup seorang perempuan janda,namanya Mbok DIMAH yang hidupnya serba kekurangan dan miskin, tapi tidak sengsara karena hatinya selalu senang dan terima apa adanya saja hidupnya.
Di depan rumah Mbok dimah ada sebuah gentong air dan siwur (gayung yang terbuat dari batok kelapa) airnya selalu terisi dan bersih,mbok Dimah sengaja menaruh gentong itu untuk orang-orang yang berjalan di depan rumahnya, siapa saja boleh meminumnya untuk melepas dahaganya dan jikalau pun gentong itu mulai kosong mbok dimah pun akan mengisinya lagi sampai penuh.
Pada suatu hari,di mana matahari sedang di tengah ubun-ubun dan udara yang tipis karena panas yang terik sekali dimana Batara surya sedang mengginclang-ginclang di atas langit,dan warga desa pun enggan untuk keluar dari rumahnya,tapi di depan rumahnya mbok dimah lewat seorang kakek tua berjalan tanpa cerepu (alas kaki),jenggotnya panjang,kupingnya lebar.
Lalu si kakek tua itu menghampiri gentong airnya mbok dimah yang berada di samping pintu pagarnya,dan kebetulan mbok dimah sedang berada di beranda rumahnya,seraya kakek tua itu menyapa "Mbok mas,apa boleh saya menumpang istirahat sebentar?"lalu mbok dimah mendekati si kakek tua itu "Monggo..kyai..monggo,mari duduk menghilangkan rasa capek"jawab mbok dimah mempersilahkan beliau dengan ramah tamah.
Sambil duduk pandangan kakek tua itu memerhatikan sekeliling tempat tinggalnya,beliau berdiri seraya berbicara kepada mbok dimah"mbok mas,,apa perlunya menyediakan air di dalam gentong itu?"
"oh iya kyai"jawab mbok dimah menjelaskan"menurut kata orang tua-tua,baik sekali seseorang melakukan tapabrata,tetapi kalau tidak sanggup tapabrata yaa danabrata pun boleh...ya saya tidak sanggup tapabrata kyai karena saya perempuan yang bodoh,maka saya hanya bisa melalukan danabrata dan itu seada-adanya saja kyai?karena saya orang miskin tidak sanggup memberikan dana yang lebih hanya bisa seteguk air saja untuk orang yang sedang kehausan di tengah jalan.Memberikan tongkat kepada jalan yang licin itulah dana orang yang kuat,memberikan orang yang telanjang itulah dananya orang bangsawan, memberikan orang yang kelaparan itulah dananya orang kaya,saya tidak kuat kalau melaksanakan itu semua,saya cuma sanggup memberikan air untuk orang yang sedang kehausan saja,karena kesanggupan saya memang sedemikian".
mendengar jawaban mbok dimah yang miskin itu,kakek tua itu terdiam terpungun-pungun,kedua matanya mengembang air,memandang jauh ke tempat seorang yang sedang mengimpi.Tidak lama kemudian barulah beliau berkata; "Mbok mas..tanahmu ini cukup luas,jikalau di tanami buah-buah palakesimpar barangkali bisa memberi menghasilan yang baik.Kalau mbok berkenan nanti saya yang menanami dan merawatnya,mugi-mugi nanti hasilnya dapat mbok gunakan untuk danaboga dan danabusana secukup yang mbok inginkan"Ucap ki ngalimin menawarkan diri untuk meringankan beban kehidupan mbok dimah."Oh baik kyai...baik..jikalau kyai suka mengerjakannya" dengan raut muka kesenangan mbok janda itu,menerima tawaran kakek tua yang ingin membantu berdanabrata.
Maka kakek tua itu pun tinggal di tempatnya mbok dimah walaupun beliau memilih tempat tidurnya di dalam gubuk kecil yang berjauhan dari rumah mbok dimah,gubuknya pun berdekatan dengan tegalan (lahan kosong).Ke esokkan harinya kakek tua itu langsung menanam benih tanpa di garap lagi tanahnya,beliau menebar bening semangka,ketimun dan buah palakesimpar lainnya,yang anehnya benih itu langsung tumbuh yang ngerembayak gemuk dan segar-segar,maka tegalan yang dulu tandus,sebentar saja berubah menjadi hijau warnanya,sepertinya itu semua ada peran tuhan oleh kekuasaan ciptaannya.
Lalu kakek tua itu memperkenalkan diri kepada mbok dimah,kalau beliau bernama KI NGALIMIN dan mbok dimah pun menghormati beliau layaknya orang tua sendiri,dan mbok dimah pun merasa senang atas kehadiran ki ngalimin di tempatnya.
Sudah terlarut dalam kegembiraannya mbok dimah,lalu ia di kejutkan lagi dengan hasil tanamannya kakek tua itu,setelah di panen sore,pagi hari sudah berbuah lagi terus menerus,sampai-sampai mbok dimah menjadi orang kaya raya,walaupun sebagiannya hartanya di gunakan untuk dana bagi orang-orang yang paling membutuhkannya dan itu pun di lakukannya tanpa henti-henti.
Karna merasa hartanya masih berlebih,Mbok dimah kemudian membeli seperangkat gamelan untuk di pinjamkan kepada orang-orang yang ada keperluannya,karena sifat dermawannya mbok dimah maka warga desa memberi nama gamelan itu;"BONANG TIMUN GONG SEMANGKA"karena di belinya dari hasil penjualan ketimun dan semangka.
Karena mbok dimah sekarang sudah hidup serba kecukupan,bisa membayar upah untuk orang kerja di kebun dan rumahnya,mempunyai pangon (kandang) untuk sapi dan kambing.Maka sang guru besar melanjutkan perjalanannya, dan mbok dimah pun berusaha menahannya supaya sang guru besar jangan pergi,lalu beliau menasehati mbok dimah supaya mengerti "mbok mas..mbah masih ada maksud yang belum tersampaikan"ucapannya sedikit dan mbok dimah pun mengerti akan maksud itu,karena masih banyak yang harus di tolong oleh beliau.Setelah kepergiannya mbok dimah pun sudah tidak mendengar lagi kabar dari orang tua angkatnya itu sekarang dimana,bahkan lambat laut pun warga desa yang dahulu mengetahui perlahan terlupakan.
6.KI BREWOK :
Cerita ini terjadi di desa Ngantruh dekat kabupaten KEPANJEN,pada zaman dahulu desa ngantruh itu masih merupakan tanah luas dan sunyi,tetapi rumputnya sangat subur,maka daripada itu banyak di manfaatkan anak-anak angon yang menggembalakan ternaknya di desa itu,dan orang-orang tua banyak yang mengarit rumputnya untuk di jual ke pasar kepanjen.
Dan di sisi tanah luas itu ada jalan setapak yang di manfaat untuk jalan menuju hutan,karena jalannya rata dan di sebelahnya ada pohon rindang dan teduh,banyak anak-anak dan orang tua yang berteduh di sana.Apalagi jikalau matahari hampir lingsir ke ufuk barat,biasanya mereka berkumpul di bawah pohon tersebut,mau anak-anak penggembala ataupun orang dewasa,mereka berkumpul dan bersenda-gurau.
Sewaktu mereka sedang bersenda-gurau,tiba-tiba dari dalam hutan keluar seorang kakek tua yang berawakkan besar,kumisnya tebal dan brewoknya panjang,yang aneh kupingnya besar tidak ada dari mereka tidak ada yang memilikinya,sedang mereka memperhatikan kakek tua itu,tiba-tiba beliau berhenti dan menoleh kearah mereka,lalu menunduk ke bawah kakinya seraya menusukkan kulit pisang dengan tongkatnya,karena letaknya di tengah jalan yang mau di lalui beliau"Hai anak-anak"kata kakek tua itu"kalian jangan buang kulit pisang di sembarangan tempat,apalagi di jalan umum...nanti bisa mencelakai orang yang mau lewati jalan ini"Ucapnya tidak bermaksud menuduh tetapi karena mereka sedang di pinggir jalan tersebut.
Dan mereka pun tidak keberatan di nasehati oleh kakek tua itu,bahkan mereka mendengarkan dan memperhatikan nasehatnya,melihat mereka sangat perduli dengan nasehatnya,maka ketika kakek tua itu melihat seorang anak yang badannya kudisan,beliau pun memberi nasehat kepada anak tersebut;"kamu jangan mandi di dalam sungai yang kotor airnya lagi,nanti kudismu bisa sembuh dan tidak gatal nak?"ucap kakek tua itu.
Kemudian beliau memandang mereka semua seraya berkata pula;"Jikalau minum pun,juga harus mencari air yang jernih,supaya tidak terkena penyakit"ucapnya dengan bijak kepada mereka.Tetapi ada seorang anak laki-laki yang cerdik,yang sungguh-sungguh mendengarkan nasehatnya,lalu anak itu pun memberanikan diri memberikan pertanyaan kepada kakek tua itu "Kyai..sungai dan belik di sini airnya kotor-kotor?Apa kyai bisa memberi petunjuk di mana letak air yang jernih itu?"ucapnya serius dan menunggu jawaban dari kakek tua itu.Lantas kakek tua itu terkejut,raut muka seperti kebinggungan,beliau tidak menyangka akan di berikan pertanyaan seperti itu, lantas beliau tertawa seraya berkata;"Engkau seorang anak yang pintar sekali,hingga aku kecele...hahahaha?"ucapnya sambil tertawa sampai giginya yang putih pun terlihat.
Lalu beliau meminjam aritnya seorang potong rumput dan mengajak mereka untuk mengikutinya kearah suatu perengan (tebing),di mana ada beberapa buah batu besar yang berjejer.Lalu kakek tua itu membacok-bacok arit itu ke salah satu batu yang paling pojok,setelah batu itu hancur,seketika keluar air yang bersih dan jernih,dan mereka pun bersorak bahagia karena mendapatkan sumber air yang bersih dan jernih.
kakek tua itu pun memerhatikan tingkah mereka yang kesenangan,seraya beliau berkata;"Sumber ini ku beri nama sumael,untuk kalian semua gunakan untuk minum dan mandi".Setelah berkata demikian,lalu kakek tua itu menoleh ke arah anak lelaki cerdik yang meminta pentunjuk kepadanya,beliau melihat ada ke bahagian di raut mukanya,lalu beliau berkata kepada anak itu;"Engkau di kedepan hari bisa menjadi seorang berpangkat..nang"Sambil mengelus-ngelus kepalanya.
Melihat mereka masih terlarut dengan ke ajaiban itu dan sesudah berkata dengan anak lelaki itu,lantas kakek tua itu pun melanjutkan perjalanannya menuju kearah barat dan tidak ada yang tahu kemana sang guru besar menuju
Belakangan sumber air sumael semakin lama semakin besar,lantas namanya pun di ganti dengan sumber ngantruh hingga sekarang ini,airnya mengalir terus ke bawah bercampur kedalam KALI METRO.Dan cerita anak yang pintar itu di kemudian hari menjadi kenyataan,anak itu menjadi jaksa di cirebon (tidak di sebutkan namanya anak itu).
Kakek tua yang memberi keajaiban sumber air itu bernama KI BREWOK karena tidak ada yang mengetahui nama yang sebenarnya,lalu sesudah kejadian itu kakek tua itu tidak pernah nampak lagi,maka akhirnya terlupakan termakan oleh waktu.
 

Jumat, 21 Januari 2011

PERJALANAN SANG GURU BESAR

Dengan rahmat allah yang maha pengasih dan maha penyayang,saya mau menumpah berita sang guru besar yang fenomenal ini.
Beliau bernama Rm.Zakaria II atau lebih di kenal Mbah djugo Gn.kawi (thay lou se),banyak riwayat tentang beliau tetapi tidak terlalu menguatkan bukti,dan mungkin berita saya pun tidak bisa menguatkan bukti tetapi saya mau berbagi sedikit yang mungkin bisa jadi tambahan  riwayat yang ada.
Dari etnis tionghwa Mbah djugo di panggil THAY LOU SE (GURU BESAR PERTAMA) dan melaksanakan ritual layaknya agama konghucu,dan dari orang jawa sendiri beliau di panggil Mbah djugo,karna beliau sewaktu hidup tinggal di desa djugo-kesamben melaksanakannya ritualnya...yah seperti orang jawa kebanyakan melakukan selamatan atau tumpengan.

Cerita pertama :
1.kelahiran sang guru
2.menjadi seorang jendral
3.perjalanan ke tanah jawa
Cerita kedua :
1.nama-nama julukan sang guru
2.di jalasutra
3.penerus sang panembahan
Cerita ketiga :
1.meninggalkan arcapada
2.bangunan keindahan
3.himbauan Gn.kawi
4.makmur terpuja

CERITA PERTAMA:
1.KELAHIRAN SANG GURU BESAR :
Cerita yang terputus-putus di bawah ini adalah yang menerangkan siapakah sang guru besar ini,yang oleh orang-orang tionghoa mendapat julukkan THAY LOU SE.
kira-kira pada pertengahan abad ke:18,atau kurang lebih 200thn yang lalu, Di daerah Dong an sebelah selatan china lahir bayi laki-laki yang sehat dan di beri nama Chung phing,dan ibundanya seorang putri yang bernama Ong hwa.
masa kecil chung phing di habiskan di daerah yang sejuk dan damai,sampai chung phing mengecap pendidikan filsafat dan pengobatan dengan seorang guru TAO yang bernama THAY SIANG LOU KUN,bersama beliau chung phing banyak belajar ilmu selama 17 tahun sampai akhir baliqnya.

2.MENJADI SEORANG JENDRAL :
Kira-kira 1 tahun setelah chung phing menyelesaikan pendidikannya beliau memutuskan untuk mengabdi kepada negaranya,di sinilah awal chung phing menjadi seorang jendral besar,tetapi di dalam sanubarinya ternyata di dalam istana terlalu banyak ke curangan atau perintah yang sangat menyesatkan.
pada akhir abad 18an terjadi perintah besar-besaran pembantaian bayi perempuan tidak di perbolehkan lahir dan yang hidup pun harus di binasakan karna sang raja mendengar ramalan bahwa nanti ada seorang putri yang akan menggulingkan tahtanya,maka setiap rakyatnya yang lahir bayi perempuan harus di binasakan.
Dengan berat hati jendral chung phing harus mengikuti perintah rajanya yang lalim itu,beliau pun memutuskan meninggalkan tiongkok.

3.PERJALANAN KE TANAH JAWA :

Setelah memutuskan tuk meninggalkan tanah kelahirannya,kini beliau pun kebingungan harus pindah kemana lalu ada seorang sahabatnya tidak salah beliau bernama jendral Tian djin memberitahukan bahwa ada saudara di tanah jawa,tanpa basa basi lagi beliau langsung memutuskan berangkat ke tanah jawa.
Bersama sahabatnya dan berikut rakyat tiongkok yang lainnya beliau berangkat ke tanah jawa menggunakan perahu,kalau di lihat dari tahunnya jendral chung phing berangkat ke tanah jawa bersama CHENG HE (laksamana cheng ho) untuk menenggelamkan rakyat tiongkok yang terlalu padat penduduknya itu isi perintah raja,tetapi karena ke welas asihan laksamana cheng he tidak menenggelamkan tapi di tinggal di berbagi penjuru dunia,akhirnya banyak rakyat china dimana-mana termasuk di jawa dan sumatra.
Cerita di atas memang tidak pernah di terungkap,mudah-mudah bisa menjadi tambahan riwayat beliau,saya mohon maaf kalau masih ada kata-kata yang salah atau pun ada yang lebih tahu lagi cerita ini.

CERITA KEDUA:
NAMA NAMA JULUKKAN SANG GURU :
1.KI PELET:
Setelah perjalanannya itu,sang guru banyak mengalami trauma yang sangat mendalam karna beliau banyak melihat pembantaian dan kematian karna kelaparan,sesampainya beliau di daerah tuban beliau tidak akan pergi lagi ke tiongkok akan menetap di daerah tuban.
dari sini awal cerita jendral chung phing mendapatkan nama julukkan pertamanya,karna pertemuannya dengan putra bupati tuban yang sakit hati dengan putra bupati blora karna di hinakan,maka putra bupati itu menapahi kesaktian supaya badannya kebal atau weduk tidak mempan senjata,sesudah mendapatkan kesaktian itu ia ingin membalas dendam.
Sedang ia bertapa mesuh badan itu,tiba-tiba ia nampak seorang lelaki yang rupanya angker tapi halus gerak lakunya,entah darimana sangkan datangnya,ia hanya tahu sudah ada di hadapannya.Orang itu bertubuh tinggi daun kupingnya sangat besar ,sebagaimana yang biasa tertampak pada arca-arca batu patungnya orang-orang bangsawan di jaman kuno.
Orang itu menanya;"Anakku,engkau mencari apa bertapa menyengsarakan diri di dalam hutan?"
"Saya ingin tubuh saya kebal,tidak mempan senjata"Jawab putra bupati itu.
"apa gunanya orang weduk"Kata orang itu sambil tersenyum.Orang yang kebal,tandanya takut mati.Ia ingin tidak mempan senjata,karna ingin hidup terus,tapi dimanakah ada anak cucu turunan adam yang dapat hidup selama-lamanya?"Bisa orang menjadi kebal,bisa orang tidak dapat di kalahkan oleh manusia pantarannya,tetapi siapa yang paling unggul justru dialah yang akan paling menderita,karna dia akan menghadapi batara kalla,satu musuh maha dahsyat yang tidak dapat di singkirkan lagi.Maka guna apa manusia ingin sakti dan kebal,karna akhirnya ia akan mati juga,tidak mati di ujung senjatanya toh mati lantaran keriput dan rongsok".
"seorang satria perlu mempunyai ke gagahan dan kesaktian".Jawab putra bupati."Karna tugas menjaga keamanan,membela rakyat dan negeri".
Orang itu menjawab;"Jika maksudmu bertapa dengan maksud dengan demekian,engkau akan bahagia.Tetapi maksudmu bertapa hanya untuk membalas dendam belaka,maka upama engkau dapat kesaktian itu bukan kesaktian yang sejati".
Ketika sang putra bupati itu mendengar perkataan itu,seluruh tubuhnya lantas menggigil,ia terkejut bukan buataan,sang guru telah menduga dengan tepat segala niatnya,maka ia lalu mengjungkam di atas tanah seraya berkata;
"Eyang,saya mohon petunjuk...apa yang harus aku lakukan?"
"Pulang saja ke kota"Jawab sang guru"karna rama dan ibumu sedang berharap-harap hati cemas,lupakanlah segala permusuhanmu dengan siapa pun juga.SURADIRA JAYANINGRAT,LEBUR DENING PANGASTUTI"Setelah berkata sang guru pergi masuk ke dalam hutan yang gelap lalu sirna tidak tampak bekas-bekasnya lagi.
Putra bupati itu pulang ke kota,menuturkan segala pengalamannya kepada ayahandanya,yang lalu menitahkan orang-orang bawahannya,jikalau ada melihat orang aneh dengan tanda-tanda sebagaimana yang di tuturkan oleh putranya,supaya lekas memberi kabarnya,tetapi sudah sekian lama di cari-cari tidak kunjung menemuinya,setelah di selidiki lebih jauh,ternyata sang guru sudah pergi ke jurusan timur mengikuti sepanjang pantai lautan.
Bupati tuban mengumpulkan orang-orang tua atau orang-orang yang sering melancong dan banyak pengalaman,menanyakan barangkali ada yang mengetahui keberadaan orang aneh ini,Diantara mereka ternyata ada mengetahuinya julukkan orang aneh itu,ia berkata "MBAH PELET,seorang alim yang tidak karuan tempat tinggalnya.
2.KI BADJUL :
Pada pungkasannya jaman margalunyu,di pinggir hutan bowerno (BOJONEGORO) ada orang tua aneh,hidupnya bergelandangan masuk keluar hutan lebat seorang diri,dengan tidak menduga apa maksudnya.Kadang-kadang satu waktu ia keluar hutan,duduk di atas sebuah batu besar atau di tangkai pohon,memandangi orang-orang desa yang sedang bekerja.
Yang mengherankan,orang tua itu walaupun masuk keluar hutan yang rungkut penuh duri dan tanahnya berlumpur,namun pakaiannya tetap bersih dan tidak compang-camping seperti gembel ataupun orang gila. Kumis dan jenggotnya panjang,mukanya kemerahan lantaran terbakar matahari,daun telinganya lebar,lebih lebar dari kupingnya orang-orang biasa.
Hutan-hutan di daerah bewerno sedari dahulu kala sudah terkenal banyak macannya,tetapi sejak orang tua itu berada di hutan itu,warga desa tidak pernah melihat ataupun bertemu dengan hewan buas lagi,bekas jejak kakinya pun yang dahulu banyak dimana-mana kini tidak terlihat,maka perlahan-lahan warga berpikir,apakah orang tua aneh itu yang mempunyai pribawa,sehingga bangsa harimau ataupun macan menyingkir ke tempat lain?
Lalu belakangan ini di kampung bewerno timbul banyak penyakit,orang-orang sama menderita,gelisah dan ketakutan.Ada seorang anak kecil sakitnya sudah payah,panasnya tinggi hingga ia merintih dan menangis tiada hentinya.Dalam tangisnya anak itu mengaco,sebentar-sebentar menyebut minta obat kepada KYAI BADJUL.
"Kyai badjul?Siapakah kyai badjul?"Demikianlah orang saling menanya,karna tidak ada yang tahu Kyai badjul itu siapa.
Tapi akhirnya ada orang yang mengira bisa jadi kyai badjul itu adalah orang tua aneh itu yang sering keluar masuk hutan seorang diri,maka ibunya anak yang sakit itu,tidak berpikir lagi lansung menemui orang tua aneh yang belum tentu itu kyai badjul,tapi karna kecintaannya takut kehilangan anaknya dengan berlari-lari ibunya menemui orang tua aneh itu,ketika ketemu ia langsung menyodorkan anaknya seraya berkata:
"Kyai tolong anak saya,kyai".dengan raut muka yang penuh ketakutan kehilangan anaknya si jebeng.
Orang tua itu lalu pegang kepalanya si jebeng yang panas sperti bara api,sembari di elus-elus seraya berkata:"Waras,gus,waras....."maka detik itu juga,si jebeng langsung sadar dari pingsannya,bibirnya makin merah dan lantas sembuh sehat sebagaimana dulunya.
Kejadian ini menerbitkan kegemparan,berduyun-duyun orang minta obat,ada yang di pikul dengan bale bambu,ada juga yang di gendong.Maka orang tua sakti itu lalu memberitahukan bahwa siapa saja yang meminta obat tidak perlu si sakit di bawa-bawa menemui orang tua sakti itu,cukup bawa air sebotol atau bumbung bambu yang berisi air bersih sudah cukup,lalu air itu beri sabdanya atau doa,lalu di bawa pulang air yang sudah di doakan untuk di minumkan kepada si sakit yang rumahnya jauh.
Ada juga yang datang tanpa bawa air dari rumahnya,maka oleh orang tua sakti itu cukup di kasih daun ataupun kembang yang di petik di sekitar hutan,sampai di rumah daun atau kembang di rendam dalam air,maka airnya pun bisa menjadi obat.
Lantaran banyaknya orang yang meminta obat,maka orang tua itu yang terkenal dengan nama Kyai Badjul,tiap pagi sudah ada di luar hutan,duduk di bawah pohon rindang,menantikan orang-orang yang datang minta obat.
Jikalau matahari sudah mulai tenggelam sang guru masuk ke dalam hutan lebat,entah di mana beliau tidur,tidak ada orang yang mengetahuinya.
Penyakit yang terjangkit di benerwo dan sekitar bojonegoro perlahan mulai rendah,pageblug musna dan hawa udara mulai bersih,sehat,segar,seperti dulu lagi.
Rupanya kyai badjul merasa tugasnya sudah selesai,maka tidak lama ia pun masuk ke dalam hutan dan tidak keluar lagi,meski orang masih tetap menantinya dan mencari-cari kemana-mana tidak dapat di ketemukan rimbanya.
Orang-orang suka berpikir dan banyak yang merasa sangsi,apakah betul orang tua itu bernama kyai badjul? karna yang pertama mengucapkannya dari mulut seorang anak kecil yang sakit dan ucapannya ngaco tentu suaranya pelo atau kurang jelas terdengar.Tapi orang tua itu tidak menghiraukan,beliau di panggil apa KI BADJUL atau nama apapun,karna memang demikian perasaannya orang yang berbudi luhur.
Sejak itu tidak ada orang yang menampak lagi ki badjul di bowerno maka lambat laun kejadian itu semakin gawat dan akhirnya terlupakan sama sekali.
 (bersambung ke sesi 2)

Selasa, 11 Januari 2011

JIN DAN SETAN

Assalammuallaikum warahmattullahiwabarakatuh,

Alhamdulillah...alhamdulillah...alhamdulillah,
Dengan rahmat allah dan junjungan kita nabi muhhamad s.a.w beserta keluarganya dan para sahabatnya,serta kaum muslimin dan muslimat yang di rahmati allah azza waljalla. ammaba'dhu.

Sebelumnya saya meminta maaf sedalam-dalamnya mungkin pembahasan saya ini terlalu mengunakan logika ataupun kasar,jika demekian saya minta maaf.
saya awali bismillaahi.
pembahasan saya kali ini ingin mengungkap keberadaan alam jin atau setan,karna banyak dari kalangan kita yang tidak mempercayainya tapi mereka bilang kalau bisa jangan ketemu dengan jin ataupun setan,apa itu yang di sebut tidak percaya
kadang-kadang saya suka berpikir itu sesuatu yang konyol,ataupun tidak riil misalnya mereka tidak percaya mestinya tidak takut kalaupun bertemu dengan jin ataupun setan.
  • JIN  :
  • Golongan jin itu ada 2 jenis; laki-laki dan perempuan.
  • dan mereka mempunyai keturunan layaknya manusia tapi berbeda bentuk dan rupa, dan mereka pun suka berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain,dan anehnya lagi kenapa mesti ada jin muslim dan jin kafir,kalau menurut saya namanya bangsa jin itu tidak ada yang muslim semua kafir walaupun ada pembuktiannya di dalam al-qur'an pun,kenapa saya tidak mengakui bangsa jin ada yang muslim karna saya takut namanya bangsa jin bisa saja mereka menipu manusia berpura-pura kalau mereka itu muslim.
  • maka dari pada itu saya tegaskan kalau saya tidak mengakui tidak ada bangsa jin yang muslim smua kafir,kecuali ruh/goib yang pernah hidup di masanya dan mengalami proses kematian  saya lebih percaya,misalnya para wali yang meminjam raga manusia dan memberikan wejangan/nasehat baik.
  • kita pun juga mesti hati-hati dengan ruh/goib yang menyesatkan takutnya ada campur tangan setan yang terkutuk karna setan lebih cerdik daripada jin (nanti kita bahas di bab 2).

  • SETAN :
  • Mahluk ini yang paling terkutuk dan di laknatkan oleh allah.swt bahkan dengan para nabi pun setan di laknatkan,mungkin setiap manusia pun seperti itu,karna setiap kali doa pun di awali supaya terhindar dari setan-setan yang terkutuk.
  • kalau kita mau cermati kadang-kadang manusia mempunyai sifat setan dan sifat tuhan,di sinilah tuhan menyebutkan kalau manusia itu mahluk sempurna karna mempunyai 2 sifat itu; sifat tuhan lebih kebutuhan tapi sifat setan lebih keinginan 
  • dari 2sifat itu di dalam diri manusia sangat samar sampai-sampai dalam tidak sadar kita bisa terjerumus di dalamnya,antara kebutuhan dan keinginan apalagi di zaman modern ini smua itu bisa di putar balik situasinya,antara yang halal dan haram meskipun smua itu jelas keterangannya;
  1. Contoh: Makanan ini haram tapi si penjual tidak bicara makanan ini haram lalu temannya bicara,'makan aja....toh lo tidak dosa ini kan yang dosa yang jualnya kenapa gk di tulis haram' ini contoh cuplikan setan merayu manusia menyamarkan makanan yang haram,tetapi kita sebagai manusia yang berakal lebih baik bertanya kepada si penjualnya makanan ini haram atau tidak,kecuali si penjual yang menutupinya.
  • Contoh: Sudah jelas manusia itu baik dan soleh,dia paling takut melakukan hal yang di haramkan allah,lalu dia membeli barang hasil curian yang harganya lebih murah dan dia pun tahu,lalu temannya bicara 'jangan di beli inikan hasil curian' lalu dia menjawab 'tapi aku beli sama dia,bukan di curi lagi' malaikat memperingati jangan membeli hasil curian itu sama saja kita ikut mencurinya.

DONGENG

Beberapa orang suka mempertanyakan kenapa manusia bisa hilang kendali/kesurupan, terawang,punya kesaktian,kebal,teluh,dll.
di sini saya mau membahasa sedikit tentang masalah itu,maaf jika ada seseorang yang merasa tersinggung atau tidak setuju,tetapi di sini saya mau menerangkan kenapa bisa terjadi semua itu,tidak ada maksud yang lain.


1.KESURUPAN :
pembahasannya mudah saja,setiap manusia itu mempunyai tekanan darah atau trombosite,jika tekanan darah menurun maka si manusia itu bisa pingsan atau mati.
maka terjadinya kesurupan karna si manusia tersebut bisa mengendalikan tekanan darahnya atau trombositenya,akal sehat tetap terjaga tapi otak dan raganya bisa di kendalikan melalui alam bawah sadar.
misalnya kita tilik lebih dalam lagi siapa yang mengendalikan alam sadarnya,dari sini kita menyadari bahwa ada yang di sebut itu goib.merekalah yang mengendalikan alam bawah sadarnya.

2.TERAWANG :
ada yang mempertanyakan kalau terawang itu sejenis sulap atau yang lainnya...maaf kalau pembaca menilai seperti itu,terawang sejenis kesaktian yang awal atau di sebut dasar ilmu kebathinan,yang namanya pembelajaran otak kiri karna di otak kiri ini banyak menyimpan data-data masa lalu.
dalam proses pembelajaran otak kiri salah satu kita harus introspeksi dan mengingat-ingat masa lalu kita yang menyenangkan,karna di otak kiri banyak menyimpan kenangan yang menyakitkan,jika kita mau belajar tuk menghapusnya maka dalam tidak sadar kita bisa melihat seseorang dengan masa lalunya.

3.KESAKTIAN :
kalau yang satu ini pembaca boleh percaya atau tidak,tetapi ini salah satu kajian saja,karna tidak ada yang lebih sakti kecuali tuhan YME,tetapi karna tuhan sakti maka banyak umatnya yang mempunyai kesaktian itu atas dasar karunia tuhan.
kalau menurut saya kesaktian itu datang karna kepercayaan diri yang tinggi kita terhadap tuhan maka kita harus beriman kepadanya.
kesaktian itu seperti angin,bisa di rasakan tapi tidak bisa di raba,smua nyata adanya sama pun seperti tuhan kita yang goib,kita percaya tuhan tetapi kita belum pernah melihatnya ataupun bicara bahkan sampai kita mati pun tuhan belum tentu mau menemuin kita.Tapi mereka percaya tuhan itu ada dan bahkan melindungi mereka
Apa sekarang kalian percaya dengan kesaktian,kalau tidak percaya berarti tidak percaya tuhan..... kalau saya percaya 100% karna tuhan adalah dzat yang sempurna kesaktian pun sama seperti dzat.

4.MUTIH/PUASA SUNNAH
Dari zaman nabi ibrahim a.s mutih ataupun puasa sunnah sudah di ajarkan dan sampai zaman rassullulah s.a.w,tetapi di zamannya rassul beliau memperjelas manfaat dan faedahnya mutih dan puasa itu.
Kalau dari tatanan kejawenan mutih/puasa itu menjadi tolak ukur sesuatu pendewasaan yang mutlak dan harus di laksanakan supaya bisa meredam hawa nafsu.Dimana seorang anak laki-laki dan perempuan mencapai akhir baliq supaya mereka bisa menjaga keperjakaannya dan keperawanannya.

Inilah yang di sebut peran sentral 'tuk mencapai sesuatu maksud dari ilmu atau kebathinan,itu kembali kepada diri kita sendiri bagaimana cara menyingkapinya dan menilainya,sebelumnya saya minta maaf kalau ada kata-kata yang salah ataupun ada sahabat kita yang tersakiti hatinya saya minta maaf sedalam-dalamnya. amin.